Cerpenperjuangan (350) cerpen perpisahan (672) cerpen persahabatan (3,281) cerpen petualangan (139) cerpen ramadhan (107) cerpen remaja (4,057) cerpen renungan (9) Perjuangan meraih mimpi cerpen karangan: Hal yang paling membedakan bagaimana seorang bisa meraih cita cita yaitu yakin serta memiliki kemauan yang kuat untuk meraihnya.
– Tugas cerpen meraih cita-cita memberikan contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan moral inspiratif dan bernilai. Pesan moral dalam cerpen sendiri berarti amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Nah, jika sedang membutuhkan referensi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas XI SMA, kamu bisa menggunakan tugas cerpen meraih cita-cita ini. Dengan memilih contoh cerpen singkat ini, kamu dapat memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tugas cerpen meraih cita-cita ini menceritakan seorang tokoh bernama Idoy yang berhasil mewujudkan cita-citanya. Isi tugas cerpen meraih cita-cita ini sangat inspiratif dan bernilai karena mengandung amanat yang kuat. Judul tugas cerpen meraih cita-cita ini adalah Perubahan. Penulisnya adalah seorang siswa SMA bernama Achmad Fadillah. Oleh karena itu, tugas cerpen meraih cita-cita ini benar-benar sangat inspiratif dan bernilai karena yang menulisnya adalah siswa kelas XI SMA. Baca juga Contoh cerpen siswa mengenai sekolah Berikut ini adalah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita beserta keenam strukturnya, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai Perubahan Achmad Fadillah Abstraksi Di suatu sekolah ada anak yang super nakal yang bernama Idoy. Ia sering mencontek dan menjahili teman-temannya. Ia mempunyai sahabat yaitu Dadang dan Encuy. Dadang, anaknya baik suka menolong, sedangkan Encuy lebih cuek kepada teman-temannya. Meski demikian, mereka tetap bersahabat. Orientasi Pada suatu hari ketika pulang sekolah, Idoy mengajak kedua sahabatnya itu untuk mencuri rambutan di dekat sekolahnya. Namun, Dadang dan Encuy tidak mau ikut karena mereka tahu bahwa perbuatan mencuri itu tidak baik. Akhirnya, Dadang dan Encuy langsung pulang ke rumah, sedangkan Idoy tetap nekat ingin mencuri rambutan yang ada di dekat sekolahnya itu. Idoy pun mulai memanjat pohon rambutan. Ia pun sangat gembira karena buahnya banyak. Setelah agak lama di atas pohon, tiba-tiba datanglah Pak Aceng. Pak Aceng adalah pemilik dari pohon rambutan itu. Beliau heran melihat banyak rambutannya yang berjatuhan. Komplikasi Ketika melihat ke atas pohon, dia melihat Idoy sedang mencuri rambutan milik dirinya. Kontan saja, dirinya pun menyuruh Idoy untuk turun dari pohon rambutan miliknya. “Idoy, cepat kamu turun,” teriaknya. Pemilik rambutan itu memarahi dan menasehati Idoy agar tidak mengulangi perbuatannya itu. Idoy meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya yang salah itu. “Maaf, Pak. Idoy janji tidak akan melakukannya lagi,” jawab Idoy. Pak Aceng memaafkan kelakuan Idoy. Lalu, Pak Aceng menyuruh Idoy untuk pulang. Idoy pun menuruti perkataan Pak Aceng, pemilik pohon rambutan itu. Ia pun mulai berjalan pulang dan sambil menyesali perbuatannya itu. Resolusi Suatu hari di sekolah, pas jam istirahat, Idoy merenung. Ia ingin berubah dan tidak mau nakal lagi. Ia pun bercerita pada Dadang dan Encuy tentang kejadian kemarin. Setelah mereka mengetahui kejadian tersebut, mereka pun menasihati Idoy agar berubah. Idoy pun ingin berubah dan ingin menjadi orang benar dan sukses. Saat pulang sekolah, Idoy, Dadang, dan Encuy berjalan berbarengan untuk pulang. Pas dalam perjalanan, ada seorang nenek yang ingin menyeberang jalan. Idoy pun langsung membantu nenek itu untuk menyeberang jalan. Dadang dan Encuy kagum atas perubahan Idoy yang cepat. Baca juga Contoh artikel guru tentang best practice pengajaran sastra Singkat cerita, mereka pun lulus sekolah SMA. Idoy tidak melanjutkan kuliah dikarenakan biaya yang tidak ada. Akhirnya, Idoy mencari pekerjaan dan alhamdulillah-nya Idoy diterima di toko pembuatan sepatu. Sebaliknya, Dadang dan Encuy melanjutkan kuliah karena mempunyai biaya. Cukup lama Idoy bekerja di toko pembuatan sepatu. Hasil jerih payahnya tiap bulan ditabung sebagian dan sebagiannya lagi diberikan pada orang tuanya. Dua tahun kemudian, uang tabungan Idoy diambil untuk membuka toko pembuatan sepatu sendiri. Alhamdulillah, Idoy bisa dan lancar dalam membangun usahanya itu. Koda Lambat laun, ia mempunyai toko pembuatan sepatu yang besar dengan merk sendiri. Merk untuk sepatunya itu adalah “RAMBUTAN”. Banyak orang-orang bertanya-tanya kenapa merk sepatunya itu RAMBUTAN. Idoy pun menjawabnya karena rambutanlah yang membuatnya berubah. Apalagi, berkat nasihat Pak Aceng, Idoy dapat menjadi sukses sebagai pengusaha sepatu ternama. Demikianlah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai. Dari tugas cerpen meraih cita-cita tersebut, penulis mengajak kita sebagai anak SMA untuk bisa bangkit dari kesalahan dalam meraih cita-cita.***
Cerpen Tentang IMPIANKU MENJADI DOKTER (pixabay) Aulia tidak pernah menyerah meski sering kali menghadapi tantangan dan kesulitan. Ia belajar bahwa kesabaran, ketekunan, dan kegigihan adalah kunci untuk meraih cita-citanya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Cerpen merupakan cerita yang dibaca sekali duduk. Oleh sebab itu namanya adalah cerita pendek. Cerpen sangat cocok dibaca untuk orang yang tidak memiliki waktu banyak, tetapi membutuhkan hiburan singkat. Simak cerpen tentang perjuangan hidup di masa depan!Represi 2090 Terdengar suara ledakan yang begitu besar yang membangunkan pagiku. Aku mengecek keluar jendela apartemen, aku melihat asap tebal hitam yang terlihat dari lokasi pabrik besi yang terus beroprasi. Bisa aku simpulkan bahwa asap itu adalah sumber ledakan yang membangunkan tidurku. Aku melihat ke bawah, orang-orang berhenti dijalan karena tabrakan dua mobil besar. Satu mobil truk membawa barang-barang elektronik berbenturan dengan mobil pembawa pasir. Kondisi jalanan sangat kacau. Kemacetan panjang terjadi seketika mobil itu menutupi dua ruas jalan. Pukul WIB. Senin, 25 September Punkski, aku seorang terpelajar. Saat masih SMA aku sudah sering membaca buku sejarah, sampai sekarang aku sudah kuliah semester lima. Aku begitu banyak mengenal problematika yang dari dulu ada dan tidak pernah terselesaikan. Di media sekarang sedang gencar-gencarnya ada Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang ingin menyingkirkan manusia dari proses produksi, RUU tersebut mengizinkan semua kegiatan industrial kecuali pengiriman barang akan menggunakan Robot. Ini semua terjadi karena Perusahaan Raksasa HongKong baru memasarkan sebuah mesin baru yang digunakan untuk mempercepat produksi tanpa bantuan manusia. Saat RUU ini muncul, serikat buruh pun tegas menolak penggunaan seratus persen proses produksi dengan Robot. Berbagai aksi demonstrasi sudah dilakukan oleh para buruh untuk menolak RUU itu disahkan menjadi Undang-Undang. Sebagai pelajar yang kritis, aku memikirkan nasib manusia kedepannya yang harus tetap bekerja dan bukannya kita telah menjadi seperti Robot. Beberapa manusia saat ini menggunakan tangan, kaki bahkan jantung mereka terbuat dari mesin. Apabila pemerintah memberikan proses produksi secara maksimal kepada robot, bukankah artinya itu telah mengeksploitasi sebagian ras kami. Karena kepala kami sejak bayi sudah diisi dengan chip yang membantu kami dalam berpikir lebih mudah dan mengingat lebih kuat. Bukankah sebagian tempat kami penuh dengan limbah Pukul WIB, aku harus pergi ke kampus. Jarak dari kampus dengan apartemenku lumayan, hanya dua belas kilo meter. Berkat adanya kereta gantung aku jadi lebih cepat sampai ke kampus. Itu semua tujuan teknologi membuat manusia harus kesana kemari dengan cepat. Dengan kondisi dunia yang semakin memanas karena dominasi robot diberbagai bidang pekerjaan manusia. Kali ini hujan kecil akan terjadi sepanjang waktu, aku membawa payung hampir setiap hari. Hujan sepanjang waktu ini adalah dampak dari hujan buatan yang dilakukan pemerintah sejak 10 tahun terakhir semenjak pembakaran hutan terakhir, setelah itu beberapa dunia mulai membakar limbah karet besi dari robot yang telah rusak. Hal itu menyebabkan polusi udara yang parah, akhirnya selama 2 Tahun hujan selalu dengan air yang melewati lorong kelas yang penuh dengan cahaya sterilisasi dari mikroba, aku memasuki kelas. Di kelas aku membicarakan isu RUU Ketenagakerjaan yang sedang panas-panasnya dibicarakan. Dia adalah Apunk. Seorang anarkis yang tidak percaya pada kesejahteraan yang dibicarakan oleh sains dan ilmu pengetahuan. Dia berpikiran kalau penggunaan robot akan melanggar hakikat manusia. Dia masih memakai filsafat dari Karl Marx, sementara cita-citanya masih sama yaitu kehidupan tanpa adanya pertentangan kelas. Apunk melihat manusia setengah robot sudah terlalu diskriminatif dan eksploitatif terhadap yang sepenuhnya robot, manusia merancang sistem yang membuat robot bisa merasakan subjektifitas tapi manusia juga yang mengeksploitasinya. Apunk pernah ditangkap dua kali oleh pemerintah karena aksi Vandalismenya. Aku sependapat dengannya. Dan dia menceritakan akan ada aksi massa besar-besaran menolak RUU Ketenagakerjaan besok lusa yang dipimpin oleh Kpunk. Kpunk sangat suka dengan budaya Korea dan sangat suka dengan perang. Baginya korea adalah salah satu budaya yang bisa menciptakan propaganda politik sampai 100 tahun mendatang. Cukup lama aku berbincang dengan Apunk, Kpunk pun muncul dengan kabar tidak mengenakan."Pemerintahan ini sudah dzalim." Nadanya hanya diam saja dan Apunk juga diam melihat Kpunk tiba-tiba datang dan berkata demikian. 1 2 3 Lihat Cerpen Selengkapnya
Cerpen “Perjuangan Seorang Pelajar” menceritakan kisah perjuangan seorang pelajar bernama Rani dalam meraih cita-citanya. Rani berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun memiliki semangat yang besar untuk berprestasi di sekolah. Ia bercita-cita menjadi seorang dokter dan ingin membantu orang-orang yang membutuhkan. Konflik dalam Cerpen
PerbesarSumber Foto iStockKarya Lucky Nur Haliza Pena Pijar, Cerpen – Dengan semangatnya yang tak pernah padam Disa seorang gadis kecil yang memiliki sejuta impian untuk merubah nasib dengan keterbatasan ekonomi keluarganya, berusaha meraih impian untuk memperbaiki keadaannya yang serba kekurangan. Dia bercita-cita menjadi seorang guru dan bergelar sarjana, namun keadaan yang saat ini di alaminya sangat tidak memungkinkan untuk Disa melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih adalah seorang gadis kecil yang masih duduk di bangku SD namun pemikirannya untuk masa depan dan cita-citanya sudah jelas ia pikirkan dengan umurnya yang masih berusia 10 tahun ini. Anak perempuan pertama yang menjadi harapan besar bagi keluarganya membuat dia di tuntut untuk menjadi gadis dewasa sebelum waktunya, memikirkan banyak hal yang seharusnya belum dia pikirkan, melakukan banyak hal yang menyita waktu bermain dengan teman sebayanya. Disa sang gadis kecil dengan semangat yang besar dan tak pernah sedikitpun menyalahkan keadaan yang ia alami saat demi hari ia lalui dengan sabar dan penuh keihlasan membantu orang tuanya berjualan kue dan gorengan untuk di antar ke warung-warung di sekitar rumahnya, pergi ke suatu ladang kecil milik orang tuanya untuk memanen hasil tanaman yang mereka tanam untuk menyambung hidup mereka. Dengan banyaknya kegiatan tersebut tidak mengurangi semangat Disa untuk belajar demi meraih cita-citanya menjadi seorang guru ia ingin sekali memiliki banyak ilmu dan mengajarkannya kepada generasi muda di masa yang akan datang. Menurut pandangannya kehidupan yang ia alami sekarang juga karena kedua orang tuanya tidak memiliki ijazah dan hanya menempuh pendidikan SD selama beberapa tahun saja itupun tidak sampai lulus sehingga kurangnya pengetahuan dan keterampilan membuat orang tuanya hanya bisa bekerja menjadi seorang hari ketika Disa sekolah ia di tanya oleh seorang guru yang mengajar di kelasnya, guru tersebut bertanya apakah cita-cita Disa ketika besar kelak dan Disa pun menjawab ia ingin menjadi seorang guru yang mengajarkan banyak ilmu kepada murid-muridnya menjadi guru yang bisa mengajarkan banyak hal yang ia tau, karena menurutnya berprofesi sebagai guru sangat mulia dan menyenangkan yaitu mendidik dengan baik untuk menciptakan generasi unggul di masa depan begitulah gambarannya mengenai terasa Disa si gadis kecil kini tumbuh menjadi gadis remaja yang duduk di bangku SMA sebentar lagi ia akan mengikuti ujian akhir kelulusan dan akan segera lulus. Dengan semangat dan ketekunan dalam belajar akhirnya Disa dinyatakan lulus dengan nilai ujian terbaik , tibalah saat dimana Disa kini bimbang untuk melanjutkan kuliah atau hanya lulus SMA lalu melanjutkan bekerja ia khawatir bahwa orang tuanya tidak menyetujui jika ia akan melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya dan keadaan ekonomi yang sulit. Ketika Disa sedang berjalan menuju kelas ia di panggil oleh wali kelasnya jadilah perbincangan antara Disa dan wali kelas, dimana sang wali kelas mengatakan bahwa menyarankan Disa untuk melanjutkan kuliah karena melihat nilai yang sangat memuaskan dan kemampuan akademik yang sangat baik selama ini, Bu Dian juga mengatakan jangan memikirkan biaya ia bisa mengikuti bea siswa sehingga kuliahnya di rumah Disa memberitahukan kepada orang tuanya tentang apa yang dibicarakan wali kelasnya ketika di sekolah tadi, ia menyampaikan dengan sangat hati-hati agar bisa mendapatkan izin untuk melanjutkan pendidikannya. Akhirnya dengan penjelasan Disa yang dapat meyakinkan orang tuanya ia di setujui untuk bisa kuliah, keesokan harinya ia mengatakan kepada wali kelasnya bahwa orang tuanya menyetujui ia kuliah dan dapatlah Disa pembekalan untuk mendaftar kuliah dengan jurusan yang sangat ia cita-citakan sejak di bangku SD. Kini ia hanya menunggu hari dimana pengumuman kelolosan kuliah di umumkan. Waktu berjalan begitu cepat tibalah saatnya pengumuman itu di umumkan dan ia di nyatakan lolos di tambah dengan mendapatkan bea siswa sampai ia lulus kini sudah mulai mewujudkan cita-citanya ia mulai mengajar di desa terpencil di dekat tempat tinggalnya mengajar gratis untuk mereka yang terpaksa putus sekolah bahkan ada yang tidak bersekolah sama sekali. Ada sekitar 7 orang anak yang di ajar oleh Disa ia memberikan buku serta alat tulis lain secara gratis kepada mereka hingga sampai saat ini anak-anak seusia anak SD yang di ajar Disa semakin bertambah bahkan ia mempunyai partner mengajar satu kampus untuk membantu ia karena muridnya yang semakin hari semakin bertambah akhirnya Disa mendapatkan dukungan baik dari warga sekitar sehingga mereka saling membantu dan menyumbang bantuan uang untuk membangun tempat mengajar yang layak dan keperluan mengajar yang lain sampai pada akhirnya Disa menjadi seorang guru yang berhasil mendirikan sekolah-sekolah gratis di berbagai pelosok desa. Itulah cerita tentang Disa gadis kecil yang memiliki keterbatasan ekonomi keluarga yang harus mengorbankan waktu bermainnya demi bisa membantu orang tuanya hingga menjadi gadis dewasa yang sukses meraih 20 Maret 2022Artikel ini telah dibaca 2,583 kali Penulis Perjuangan untuk Meraih Cita 23 Maret 2022 Mimpi 25 April 2022 Terjebak Rasa dan Hilang 31 Maret 2022 Kilas Balik 28 Mei 2022 Keluarga Kecil di Surga 7 Februari 2022
Pahamidan yakinkan diri Anda, bahwa meraih cita cita butuh proses Lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan hari ini Percayalah pada kemampuan diri Berusahalah untuk fokus mewujudkan cita cita Jangan biarkan diri anda dikuasai oleh fikiran yang negative (pesimis) Sukses Menggapai Mimpi
Hari minggu,2 september 2012 tepatnya minggu setelah hari raya idul fitri sangat menggembirakan dan tidak akan pernah kulupakan karena hari itu adalah haridimana aku dapat membeli raket bulutangkis sendiri dengan uang tabunganku dan sedikittambahan dari uang membeli raket baru karena raketku yang selama ini akugunakan senarnya sudah aku dapat membuktikan bahwa aku telah berusahauntuk mendapatkan apa yang aku hal ini ya raket bulutangkis karena akumendapatkan uang dengan mengikuti program beasiswa dari baitul mall bina ummahBAMBU yang setiap bulannya mengadakan pertemuan rutin dan jika berangkat akanmendapat tambahan uang ke itu aku juga mendapatkan uangsaku dari keseharianku yang mengajar ngaji di Lembaga Pendidikan Alquran satu bulan sekali aku dan dua temanku yang lain diberi uang saku yang jumlahnya berusaha dan berfikir untuk menyisihkan uang supaya kelak jikaada kebutuhan mendadak aku tinggal mengambil dari uang tabungan lebaran,saya berfikir untuk membeli raket bulutangkis baru dengan uang tabungankudan sedikit tambahan uang lebaran .Aku membeli raket baru karena memang sejak kecil akumenyukai olahraga tepok bulu badminton mempunyai cita – cita untukmenjadi atlet bulutangkis,tetapi karena kondisi keuangan kedua orang tuaku yang tidakmencukupi untuk mendaftarkan aku ke klub aku hanya berdoa ada orang yang mau membantu memberi saya beasiswa berbicara dan miminta izin untuk membeli raket kepada orangtuaku merekamenyetujui aku dan ayahku berangkat ke toko alat olahraga ditempat mas Yosi yang sering menjadi langgananku sewaktu senar raketku akutidak ingat kalau toko mas Yosi itu tidak buka hari aku dan ayahku pergi kelilingke jalan – jalan untuk mencari toko olahraga yang buka hari lama kesana – kemari akhirnya aku dan aya h menemukan toko yang buka yaitu di toko “INDAH JATISPORT”.Disana ternyata ada lebih banyak pilihan jenis raket dibandingkan dengan toko“YOSI”.Setelah memilih – milih berbagai jenis dan merk rakit akhirnya aku memilih raket dengan merk “YONEX ANMORTEX”.S etelah membeli raket aku tidak langsung pulang,akumasih melihat – lihat lagi alat yang sesuatu yang menarik yaitu sepatu olahragatetapi aku ingat apa kata ibu ku bahwa aku tidak diperbolehkan untuk membeli sepatu sportkarena kata ibu aku jarang memakai sepatu untuk olahraga karena aku sibuk sekolahmungkin aku hanya olahraga tiga sampai empat kali saja dalam satu minggu karena akuruku harus fokus ke aku menginginkan sepatu sport,aku juga tertarik dengan tasraket yang sering dibawa oleh para atlet saat bertanding di lapangan internasional padasebuah ingin membeli dua benda tersebut tetapi karena uangku hanyatinggal beberapa saja masih belum cukup untuk membeli benda memutuskan untukpulang dan kembali lagi ke toko ini untuk membeli sepatu dan tas perlengkapan tersebut jika aku sudah mengumpulkan uang dan uangku cukup untuk sampai rumah aku bergegas untuk mencoba raket baruku karena aku sudah tidaksabar ingin bermain bulutangkis karena setelah raketku yang dahulu putus aku menjadi raguuntuk bulutangkis takut kalau shuttlecock ku malah mencoba raket baruku untukbertanding dengan karena aku terlalu bersemangat ayahku lelah dan tidakmau melanjutkan aku pergi kerumah temanku untuk saja dia mau aku ajak untuk bermain bulutangkis adakejadian yang membuat kami harus menghentikan permainan karena raket milik mbak berlanjut ke hari senin sore, temanku meminta aku untuk menemani membeli rakettetapi mbak Feni tidak tahu toko yang menjual lalu mengantarnya ke tempat masYosi langgananku memilih jenis raket dan selesai membayarnya,kami berduapulang dan mencoba bermain bulutangkis dengan raket kami berdua yang sama – saat itu kami berdua selalu bermain bulutangkis setiap aku yangke rumah dia ataupun sebaliknya dia yang ke senang mempunyai temanseperti mbak Feni ,bahkan lebih dari adalah sahabatku sahabat yang selalu adauntuk memberi semangat disaat aku terpuruk dan kehilangan tujuan bahkan dia selalumemberi aku semangat untuk selalu berlatih karena hanya dia teman yang tahu jika akubercita – cita menjadi “is MY BEST FRIEND” karena dia selalu ada disaat aku sedih maupun ada hari yang kami berdua sama – sama tidak bisa bermain bulutangkis bersamakarena kami mingajar ngaji anak – anak TPA di masjid yaitu hari senin,rabu, itu bukan masalah dan aku tidak keberatan dengan kegiatan itu karenabagaimanapun juga berbagi ilmu untuk orang lain itu baik dan mudah – mudahan mendapatberkah masih ada hari lain untuk bermain bulutangkis bulan setelah lebaran memang lebih terasa kangen dengan bulutangkis karenaolahraga yang selalu rutin aku mainkan setiap satu minggu tiga kali sekarang hanya adawaktu satu hari untuk bulutangkis karena kesibukanku yang semakin tidak ada juga akhir – akhir ini jarang bermain bulutangkis berdua dengan mbak Feni karena kamiselalu sibuk dengan sekolah masing – Feni yang sedang beradaptasi dengansuasana sekolah barunya dan aku yang sedang sibuk untuk fokus ke UNAS yang hanyatinggal beberapa bulan ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuakudan untuk orang – orang yang menyayangiku.
HariKesakstian Pancasila. Kau kibarkan benderamu sebagai tanda selalu jaya. Kau ikrarkan dirimu sebagai jati diri bangsa Indonesia. Kau teriakkan sila-silamu sebagai jiwa sebuah bangsa. Kaulah PANCASIA dasar negara kesatuan Indonesia. Meski musuh ingin selalu merongrongmu. Namun menyerah itu tak ada dalam sejarahmu.
Cerpen atau cerita pendek, yaitu sebuah cerita yang berbentuk prosa fiksi atau imajinasi dari pengarang. Cerpen biasanya dibaca sekali duduk, artinya cerpen tidak menggunakan kata yang banyak. Biasanya cerpen pun hanya memiliki jumlah kata tidak lebih dari kata. Dibawah ini merupakan contoh cerpen yang bertema peristiwa perjuangan dalam menggapai impian untuk kesuksesan. Untuk lebih lengkapnya mari simak ceritanya berikut ini Contoh Cerpen Tentang Perjuangan Meraih Mimpi & Cita-Cita Hilang Tanpa Harapan Abdullah adalah seorang anak kecil yang mungil dan juga lugu. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya. Saat akan pergi ke rumah pamannya di desa sebrang, ia berpapasan dengan salah satu anggota TNI yang menjaga daerah perbatasan di desanya. TNI itu tersenyum kepadanya dan ibunya. Lalu ia bertanya pada Emaknya. "Siapakah dia Mak?" tanyanya sambil melihat wajah sang Emak. "Dia adalah pasukan TNI nak, yaitu Tentara Nasional Indonesia. Ada apa? " jawab sang Emak. "Aku ingin menjadi sepertinya Mak. Dia baik, dia menjaga kawasan kita. Dia juga terlihat ramah Mak." Tuturnya pada sang Emak. "Emak hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu nak, kamu mau jadi seperti apa dan siapa, kamu yang menentukan sendiri rumah paman, sambil menunjuk ke salah satu rumah yang berwarna kuning dipaling pojok kita sudah sampai. " "Iya Emak , ayoooo Mak cepat kesana " Abdullah berlari sambil berjingkrak -jingkrak menyambut pertemuan nya dengan sang paman. Baca Juga Contoh Teks Cerita Sejarah Cerpen Terbaru Sesampainya dirumah pamannya, ia masuk dan berbincang dengan paman serta bibinya. Setelah itu ia keluar untuk mencari angin segar. Wajah sang anggoaa TNI terngiang - ngiang dikepalanya lalu ia membayangkan kelak dia bisa menjadi sepertinya. Suatu hari Abdullah akan berangkat sekolah, dia sudah menamatkan pendidikan sekolah dasarnya dengan baik di daerahnya dan sekarang menjadi siswa MTS N 1 Keude Kreung Geukeuh. Ia termasuk siswa yang rajin dan juga selalu masuk dalam peringkat 5 besar disekolahnya. Setelah lulus dari MTS, ia kemudian melanjutkan sekolah di SMA N 1 Lancang Barat dan masih mampu mempertahankan restasinya sampai di jenjang SMA nya itu. Namun, saat memasuki semester ke lima nilainya tiba - tiba menurun karena dia terlalu sibuk dengan acara OSIS dan ia lupa untuk belajar. Nilai ulangannya beberapa berada dibawah batas tuntas. Saat pulang kerumah, ia meletakkan hasil nilainya itu dimeja belajarnya seperti biasa yang ia lakukan. Emaknya selalu mengeceknya ketika hasil ulangannya keluar. Dan saat pagi hari setelah Abdullah berangkat sekolah, Emaknya masuk ke kamarnya dan mengecek nilai - nilai ulangan anaknya itu. Namun tak disangka, nilai yang biasanya mendekati angka sempurna tapi kini yang dilihatnya adalah nilai berwarna merah. Emaknya merasa heran dengan nilai anaknya itu. Seharian Emaknya memikirkan hal hal yang mungkin membuat nilai anaknya turun. Didalam benaknya ia bertanya - tanya "Apakah Emak yang salah? apakah Emak terlalu menekannya? apakah Emak kurang memperhatikannya akhir - akhir ini?" Ia mulai merasa tak karuan. Sesampainya Abdullah dirumah,ia langsung menemui Emakya. Ia tahu Emaknya pasti telah membaca nilai merahnya itu. Dan sekarang ia sudah siap untuk mendapatkan nasihat dari Emaknya itu. Abdullah kemudian mmenghampiri Emaknya yang sedang duduk dimeja makan sambil mencium telapak tangannya. Emaknya kemudian menyuruhnya duduk. "Dul kenapa nilaimu merah begini?" tanya sang Emak sambil menyodorkan kertas berisikan tulisan nilai berwarna merah itu. "Maafin Abdul Mak, Abdul tidak belajar waktu mau ulangan. " Jawab Abdul seadanya dan mulai menundukkan kepala. "Kenapa nak?" tanya sang Emak kembali. "Abdul kecapean Mak waktu itu, Abdul terlalu sibuk dengan acara OSIS yang jadi tugas terakhir Abdul. Maafin Abdul Mak." Jawabnya, sambil kemudian mulai menurunkan lututnya ke tanah dan mencium tangan Emaknya. "Ya sudah nak, jangan kau ulangi lagi macam hal ini. Emak maafiin Abdul, sekarang makan lalu mandi! " Lalu Emaknya keluar rumah untuk menghilangkan rasa penatnya hari ini. Sedari SMP Abdul memang selalu masuk kedalam Organisai siswa itu karena membuatnya belajar banyak. Disana, ia mendapatkan berbagai pengalaman yang tak tertandingi baginya. Hari - harinya ia lewati dengan penuh syukur atas nikmat yang telah diberikan. Kegiatan setiap hari sepulang sekolah ialah berolahraga. Cita - citanya yang masih ia genggam erat sedari kecil menjadikannya gigih berlatih baik fisik maupun yang lainnya. Sore hari, ketika ia sampai dirumah setelah pulang sekolah, ia masuk ke rumah dan kemudian mencium tangan Emak dan Abinya. Ya, mungkin Abdul memang harus bersyukur karena kedua orang tuanya masih ada bersamanya walaupun keadaan ekonomi mereka masih dianggap kurang. Ia tak mempermasalahkannya. Setelah tiga tahun lamanya, besok adalah saat yang menentukan bagi dirinya dimana ia harus bertempur menghadapi soal - soal materi yang telah ia peroleh selama belajar 3 tahun di SMA nya itu. Sekarang ia sedang duduk bersama Emaknya di depan rumah sambil mengobrol. "Mak kalau besok nilai Abdul bagus, Abdul mau daftar jadi TNI ya Mak?" tanyanya pada sang Emak. "Apa kamu mengerti nak sulitnya lolos seleksi untuk menjadi anggota TNI itu?" Jawabnya sembari mengingatkan. "Abdul paham Mak. InsyaAllah Abdul akan berjuang keras untuk bisa lolos seleksi itu Mak. Selama ini juga Abdul sudah berlatih apapun yang bisa Abdul lakukan." Jawabnya memantapkan hati sang Emak. "Terserahmu saja. Emakmu ini hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Jawabnya dengan nada pasrah. "Iyo Mak, Abdul paham. Abdul akan berjuang yang terbaik untuk Emak sama Abi." Ucapnya. Setelah obrolannya itu selesai, ia masuk kedalam kamar dan mulai membaca tulisan demi tulisan yang harus ia pelajari untuk persiapan ujiannya besok. Setalah seminggu lebih lamanya ia melewati hari - hari yang menegangkan itu, kini ia sudah terbebas dari semua pelajaran. Di sekolah ia hanya bermain - main dengan temannya sembari memikirkan kemana ia selanjutnya akan melangkah. Banyak diantara teman - temannya yang akan melanjutkan kuliah di universitas - universitas terbaik di Indonesia seperti UI, ITB, UGM dan yang lainnya. Namun bagi dirinya, itu tidak cukup menarik untuk menjadi pilihannya. Walaupun guru - guru disekolahnya juga menyarankannya untuk melanjutkan kuliah karena melihat nilai raport nya yang selalu bagus dan mendapat peringkat dikelasnya. Hari ini, hari yang saat iya tunggu dimana nilai ujian akan keluar dan menentukan kelulusannya. Ia tahu persis bahwa untuk menjadi seorang TNI nilainya hanya perlu diatas standar KKM yaitu 75, namun baginya iya harus melampui nya agar memudahkannya dalam mengejar cita - citanya itu. Ya setelah menunggu beberapa jam lamanya, tiba saatnya pengumuman itu tiba. Tak disangka iya mendapat nilai 55 dari nilai total 60 dan mendapat peringkat 3 terbaik jurusan IPA disekolahnya. Sungguh prestasi yang luar biasa baginya. Tanpa disadari, kini ia terduduk lalu bersujud syukur atas apa yang telah Allah anugerahkan kepadanya. Sesampainya dirumah, ia langsung memanggil - manggil Emak dan Abinya untuk berbagi kebahagiaan yang ia dapatkan siang ini. "Abi, Emak alhamdulillah nilaiku bagus. Aku mendapat nilai 55 dari 60 Mak. Dan yang ngga aku sangka Mak, aku mendapat peringkat 3 terbaik disekolahku Mak. " Ucapnya kepada kedua orangtuanya. Emaknya terharu bukan main atas prestasi yang didapatkan anaknya itu. Kemudiam Emaknya langsung memeluknya dengan dekapan yang kuat. "Abdul kamu memang yang terhebat. Kamu anak Emak satu - satunya. Kamu selalau membanggakan Emakmu ini. Maafkan Abi sama Emak yang ngga bisa menuhin semua kebutuhan kamu. " Ucapnya pada anak saya wayangnya itu. Air mata kini mulai menetes dibahu Abdul. Dan kini sang Abi yang kemudian mulai memeluk nya kini. " Abi bangga sama kamu nak. Abi doakan kamu sukses ya nak, ngga seperti Abi sama Emak yang hanya bekerja jadi buruh tani. " "Abi, Emak, Abdul ngga mempermasalahkan itu. Ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa. Sekarang Abi Sama Emak berdoa ya buat Abdul. Abdul mau daftar seleksi untuk menjadi seorang TNI. Abi sama Emak merestuikan keinginan Abdul? " "Abi sama Emak terserah sama kamu nak. Yang penting pekerjaan yang kamu lakukan halal dan bisa membawamu untuk hidup yang lebih baik kedepannya. Dan pesan Emak jangan pernah kamu tinggalkan sholatmu. Abi dan Emak akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. " Doanya untuk anaknya. Kini ia mulai mendaftarkan dirinya menjadi prajurit negara, yaitu TNI yang sudah ia cita - citakan semenjak ia kecil. Ia mengisi formulir yang ada dan kemudian mulai mempersiapkan berkas - berkas yang harus ia serahkan. Setelah melewati itu, kemudian ia mengikuti tes tertulis dan wawancara beberapa hari kemudian. Setelah tes demi tes, seleksi demi seleksi iya jalani tinggal menunggu hasil yang akan di umumkan besok. Dia mulai resah dengan apa yang sedang dijalani. Ia takut kalau sampai ia tidak lolos. Ia bingung harus melanjutkan apa nantinya bila ia tidak diterima sebagai TN karena ia tidak tertarik pada pekerjaan yang lainnya Kemudian ia menemui Emaknya untuk sekedar melepas resah dan kejenuhan pikiran dan hatinya itu. "Emak, kalo semisal Abdul ngga lolos jadi seorang TNI, apa Emak akan kecewa? " "Kamu sudah berusaha yang terbaik semampumu nak. Untuk masih hasil itu serahkan saja smaa yang Maha Kuasa." tutur Emaknya. "Iya Emak." Setelah itu ia kembali menuju kamarnya dan sambil berpikir tentang apapaun konsekuensi yang akan ia hadapi besok. Dia bangun dari tempat tidurnya lalu mengambil air wudhu untuk sholat subuh pagi ini. Hati dan pikirannya masih tak karuan memikirkan hasil yang akan keluar pagi ini. Sebelah shalat ia kemudian mengangkat tangannya dan berdoa untuk apapun jalan yang sudah Allah tuliskan untuknya. Ia berangkat bersama Abi dan Emaknya menuju tempat pengumuman tes diamana cita - citanya itu akan tercapai atau hanya akan menjadi angan - anginnya saja. Setelah beberapa panitia menempel daftar nama yang lolos seleksi menjadi TNI, belum ada namanya disana. Ia kemudian menunggu 2 kertas terakhir yang akan ditempel berjajar di sebelah yang lain. Dan kemudian ia mencari - cari namanya sebelah itu ia bersujud syukur karena dalam baris atas lembar terakhir tertera namanya. Abah dan Emaknya langsung memeluknya dan tanpa terasa air mata kini mulai membasahi pipinya. Sesampainya dirumah, ia kemudian merapikan baju - baju yang akan dibawanya saat pelatihan menjadi anggota TNI AD itu dilakukan yaitu 3 hari kemudian. Ia mulai melatih fisiknya lagi, setelah beberapa hari terakhir iya mulai jarang melakukannya karena terus memikirkan hasil tesnya itu. Tiba saatnya pelatihan itu dimulai. Ia dididik sangat keras di markas militer itu. Tapi dengan tekadnya menjadi TNI, ia sanggup melewatinya. Dan sekarang ia telah resmi menjadi seorang Tentara Negara Republik Indonesia. Ia mendapat tugas mengamankan di Markas Kesatuan Den Rudal 001/ Pulo Rungkom. Sebagai anggota TNI ia dikenal sebagai sosok yang ramah, jujur, disiplin dan bertanggungjawab sehingga ia disegani oleh beberapa atasannya. Ketika mendapat tugas mengamankan daerah Cut Murong, dia dikabarkan menghilang dan menyusup ke kerumunan warga yang sedang mengadakaan acara peringatan 1 Muharram. Kemudian pasukan militer Detasemen Rudal melancarkan operasi pencarian masif yang melibatkan berbagai kesatuan, termasuk Brigadir Mobil Brimob. Karena insiden ini, 20 orang warga ditangkap dan kemudian disiksa kerena dituduh menyembunyikan salah satu anggota TNI itu. Warga yang ditangkap ada yang ditendang dan dipukul berkali - kali. Sampai akhirnya warga melakukan unjuk rasa dan melakukan pengrusakan terhadap markas Korem 011 serta membakar 2 sepeda motor milik TNI. Setelah kejadian itu, banyak warga Cot Murong mulai ketakutan dengan situasi yang ada. Setelah itu, truk tentara dari Arhanud menembaki para pengunjuk rasa. Kemudian mayatnya dimasukkan ke kantong dan dibuang ke dasar sungai. Emaknya selalu menangis setiap hari dirumahnya atas apa yang menimpa anaknya. Dan sampai akhirnya ia meninggal karena tak kuasa menanti anaknya itu pulang. Dan keadaan Abdullah sendiri masih tak diketahui sampai sekarang. Penutup Itulah salah satu contoh cerpen yang berisi kisah seorang anak dalam perjuangannya meraih impian dan cita-citanya. Semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih.
. 347 8 335 219 215 185 82 161
cerpen singkat tentang meraih cita cita